Paslon Tauhid Hadiri Dialog Publik Gen Z di Pamekasan

Paslon Fattah Jasin dan Mujahid Anshori (Tauhid) saat dialog di Kafe Manifesco, Desa Jalma, Kecamatan/Kabupaten Pamekasan, Senin (7/10) malam.
Paslon Fattah Jasin dan Mujahid Anshori (Tauhid) saat dialog di Kafe Manifesco, Desa Jalma, Kecamatan/Kabupaten Pamekasan, Senin (7/10) malam.

Pamekasan, blok-a.com – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) nomor urut 01, Fattah Jasin dan Mujahid Anshori (Tauhid), dialog bareng gen z, di Kafe Manifesco, Desa Jalma, Kecamatan/Kabupaten Pamekasan, Senin (7/10/2024) malam.

Di sini Fattah dan Mujahid, bertukar pikiran terkait gagasan Pamekasan lima tahun ke depan.

Fattah mengatakan 50 persen lebih pemilih di Pamekasan adalah kaum muda, milenial dan gen z.

Menurutnya, para pemuda identik sebagai pemilih rasional. Baik melihat track record, hingga visi dan misi para Paslon.

“Milenial itu biasanya rasional. Melihat seorang sosok itu dari pengalaman, niat, kompetensi, integritas dan lain-lain,” terangnya, usai acara.

Pria kelahiran Sumenep ini menawarkan keberpihakan penuh dalam memberikan ruang aktualisasi diri bagi para pemuda.

Dia juga menyebut, selama ini di Bumi Gerbang Salam belum ada ruang bagi pemuda. Terutama potensi dan prestasi yang dimiliki.

“Karena di Pamekasan ini tidak ada ruang dan fasilitas bagi pemuda untuk bisa mengaktualisasikan diri. Ke depan harus kita perhatikan,” urainya.

Birokrat yang berpengalaman 35 tahun di organisasi perangkat daerah (OPD) Provinsi Jatim ini akan menyeleksi bakat minat dan potensi generasi milenial dan gen z untuk turut bereperan aktif dalam memajukan Pamekasan.

“Apakah dia punya bakat di bidang seni dan olahragaolahraga. Intinya pemerintah harus membuka diri dan komunikasi,” tegasnya.

Selain itu, peran pemuda sangat di butuhkan. Terutama mengisi bonus demografi.

Kata dia pemuda harus diberi ruang untuk berpartisipasi mengawal misi secara nasional. Yakni Indonesia emas 2045.

“Pamekasan harus mengikuti kebijakan nasional. Kalau Indonesia ingin mengarah padatahu era emas di tahun 2045, kan milenial yang harus mengisi,” urainya.

Dia berharap kepada generasi milenial menjadi sumberdaya manusia (SDM) unggul. Sehingga bisa memanfaatkan bonus demografi ke depan.

“Ketika bonus demografi bisa diraih, akselerasi apapun bisa dicapai. Maka sektor pendidikan, infrastruktur, kesehatan harus lebih banyak mengarah bagi milenial,” pungkasnya. (dah/kim)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?