Petani Krisis Tenaga Panen, Pemkab Jombang Lewat Dinas Pertanian Hibahkan Mesin Combi

Mesin Combi yang ada di Dinas Pertanian Kabupaten Jombang.(Blok-a.com/Syahrul)
Mesin Combi yang ada di Dinas Pertanian Kabupaten Jombang.(Blok-a.com/Syahrul)

Jombang, blok-a.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang melalui Dinas Pertanian, memberikan bantuan Mesin Potong Padi (Mesin Combi) kepada Kelompok Tani (Poktan) di wilayah Kecamatan Gudo dan Kecamatan Mojowarno.

Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Eko Purwanto, menjelaskan, keterkaitan adanya program Pemerintah Kabupaten dalam rangka meningkatkan ketersediaan hasil tani, khususnya mesin panen yang masih sangat kekurangan.

“Ini kita kegiatan program dari Pemkab Jombang, untuk meningkatkan ketersediaan hasil tani, khususnya mesin panen (Combi) yang masih sangat kekurangan. Masih sekitar 20 persen ketersediaan kita, terutama di musim panen seperti ini, petani bingung mencari mesin Combi,” jelasnya.

“Untuk itu Pemkab menyediakan bantuan hibah mesin Combi bagi Kelompok Tani (Poktan). Nah untuk kontrak tahun ini datang tiga mesin Combi, dan langsung kita bagi, tidak usah nunggu lama, karena petani lagi butuh,” imbuhnya.

Adapun syarat pembagian bantuan hibah tersebut, Eko Purwanto menjelaskan, harus dihadiri oleh Ketua Kelompok Tani, anggota Poktan, PPL, dan tenaga ahli dari Jasmas/Pokir dewan, atau dari dewan itu sendiri.

Poktan yang menerima akan diberikan pengarahan dari tim. Pertama, bahwa bantuan ini diberikan gratis tanpa dipungut biaya, dengan tidak mentolerir petugas lapangan ataupun kantor untuk melakukan pungutan dana apa pun.

Lalu yang kedua, bantuan wajib dimanfaatkan khususnya untuk kepentingan anggotanya poktan. Jika seluruh anggota sudah selesai, baru boleh dimanfaatkan oleh pihak non-anggota, meski dari desa atau daerah yang berbeda.

Pada tahun anggaran 2024 ini, bantuan hibah mesin combi diberikan kepada sejumlah Kelompok Tani. Di antaranya Poktan Siwalan, Desa Mejoyolosari, Kecamatan Gudo, Aspirator H. Marsaid, anggota Dewan dari partai PDI-Perjuangan. Kemudian ada Poktan dari Dusun Jabaran, Desa Kedungpari, Kecamatan Mojowarno, Aspirator Syamsul Huda, anggota Dewan dari partai PDI-Perjuangan kolaborasi dengan Dian Ayu, anggota Dewan dari partai Demokrat.

Anggota DPRD dari partai PDI-Perjuangan, sekaligus inisiator bantuan Jasmas/Pokir, Syamsul Huda, saat ditemui blok-a.com mengatakan, sebagai inisiator yang memberi dan mengusahakan bantuan di Daerah Pemilihan (Dapil) III, memperjuangkan karena menurutnya alat pertanian di Indonesia masih sangat kurang.

Anggota DPRD Kabupaten Jombang dari partai PDI-Perjuangan, Syamsul Huda.(Blok-a.com/Syahrul)
Anggota DPRD Kabupaten Jombang dari partai PDI-Perjuangan, Syamsul Huda.(Blok-a.com/Syahrul)

“Saya Syamsul, inisiator yang memberi, karena kita lihat pertanian itu sangat kurang, sehingga kenapa di Indonesia jual murah itu juga susah, karena alatnya kurang modern. Di luar negeri itu bisa jual murah karena, satu; hemat waktu, karena peralatan ini,” terangnya.

“Saya selaku orang di dapil ini, saya membagi di dapil saya, di dapil lain tidak tahu. Kita kan memperjuangkan di dapil masing-masing, di dapil saya dapat satu. Yang lainnya itu saya tidak tahu dikirim ke dapil mana saya kan tidak tahu,” tandasnya.

Pada kesempatan terpisah, Ketua Poktan Dusun Jabaran, Desa Kedungpari, Kecamatan Mojowarno, Nur Arifin, mengatakan, kelompoknya mendapat bantuan hibah 1 unit mesin panen Padi (Combi), yang proses pengajuannya melalui dewan.

“Saya ketua Poktan Dusun Jabaran, ini mendapatkan bantuan hibah satu unit mesin Combi. Itu pengajuannya kan lewat Dewan, kebetulan ada di dapil kami, yaitu Dewan dari partai PDI-Perjuangan, namanya Pak Syamsul,” terangnya.

Dari ketiga mesin Combi yang datang di Dinas Pertanian, 2 unit sudah diberikan kepada Poktan masing-masing, dan yang 1 unit untuk brigade di Dinas Pertanian. Artinya jika sewaktu-waktu ada petani yang membutuhkan, bisa dikirim ke petani yang membutuhkan dengan tarif biaya, sama dengan harga sewa di pasaran.

“Satu unit memang diperuntukkan sebagai berigade di Dinas Pertanian, artinya, jika sewaktu-waktu ada petani yang membutuhkan dan kesulitan mencari mesin panen (Combi), maka kami akan kirim ke petani yang membutuhkan, dengan biaya sesuai dengan harga sewa pada umumnya,” pungkas Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian, Eko Purwanto.(sya/gni)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?