Surabaya, blok-a.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa resmi melantik Pj Bupati Sampang, Rudi Arifiyanto dan Pj Wali Kota Probolinggo, Nurkholis, Selasa (30/1/2024).
Rudi Arifiyanto yang juga menjabat Sekretaris Deputi Kebijakan Pembangunan Badan Riset Dan Inovasi Nasional (BRIN) menggantikan Slamet Junaedi, Bupati Sampang periode 2019 – 2024.
Sementara Nurkholis, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, menggantikan Wali Kota Probolinggo periode 2019-2024, Hadi Zainal Abidin yang selesai masa jabatannya.
Dalam sambutannya, Khofifah turut mengapresiasi semua pencapaian Wali Kota Probolinggo yang menjabat sebelumnya. Karena telah membawa kesuksesan dalam bidang UMKM.
“UMKM di Kota Probolinggo mengalami kesuksesan yang luar biasa. Dikenal lebih luas, pemanfaatannya juga sangat bagus dan kreativitas yang sudah dibangun oleh Pak Wali Kota dari 2019 hingga 2024 juga luar biasa, ” kata Khofifah atas pencapaian Wali Kota Probolinggo.
Berikutnya, Khofifah menyampaikan apresiasi kepada Bupati Sampang sebelumnya atas menurunnya tingkat stunting yang luar biasa dan mengingatkan tugas Pj Bupati Sampang masih banyak yang harus dikerjakan.
“Stunting juga diturunkan luar biasa, IPM (Indeks Pembangunan Manusia) mengalami kenaikan luar biasa dibanding dengan seluruh kabupaten kota. Tapi memang, stunting poinnya paling unggul. Jadi meskipun naiknya (IPM) tinggi, itu (angka stunting) masih tetap di ujung,” kata Khofifah kepada Pj Bupati Sampang.
“Oleh karena itu, program-program akselerasi harus segera dilakukan, sinergitas dengan berbagai institusi dalam dan luar Kabupaten Sampang bahkan di luar Provinsi, monggo segera dilakukan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Khofifah menyinggung terkait isu akan Madura ingin membangun provinsi sendiri. Dirinya mengakui hal tersebut karena sebelumnya telah ada dokumen baru di kantornya.
“Sudah masuk di meja saya kemarin pagi, jadi ada kajian panitia nasional persiapan pembentukan Provinsi Madura,” ungkap Khofifah.
Menanggapi hal tersebut, Khofifah mengatakan pulau Madura masih membutuhkan setidaknya 4 Kabupaten baru. Tanggapan tersebut ia sampaikan langsung kepada Pj Bupati Sampang.
“Jadi Bapak kalau mau memimpin Provinsi harus tambah satu kabupaten lagi,” kata Khofifah.
Namun, menurut Khofifah, masih banyak warga Madura yang mengaku masih tetap ingin Surabaya menjadi ibukota provinsi.
“Seringkali kalau ditanya orang Madura tidak mau tambah. Karena mau ibukotanya di Surabaya. Ya bukan Provinsi Madura namanya kalau ibukotanya di Surabaya,” lanjutnya.
Lebih jauh, Khofifah mengingatkan akan digitalisasi karena Pemprov Jatim tercatat menjadi yang terbaik dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dari seluruh provinsi di Indonesia.
Tak hanya itu, Khofifah juga menyatakan Pemprov Jatim tercatat sebagai pengguna E-katalog Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) dalam proses pembelanjaan dan investasi daerah terbanyak nasional.
“Dari semua provinsi di Indonesia, E-Katalog terbanyak dari Jawa Timur. Ini artinya bahwa ekosistem disini sudah terbangun sangat baik. Sehingga kemudian bisa dilakukan mentoring kepada Kab/Kota untuk melakukan hal yang sama, dan kebetulan waktu itu ada Pak Luhut (Kemenkomarves),” jelasnya.
Sebelum mengakhiri sambutan, Khofifah meminta kepada Pj Bupati Sampang dan Pj Wali Kota Probolinggo untuk tetap melanjutkan program kerja yang telah dilakukan oleh pemerintahan terdahulu dengan rutin berkoordinasi dengan Forkopimda dan instansi yang ada.
“Koordinasi dan sinkronisasi program agar bisa berkelanjutan ‘sustainable development’ memungkinkan kita melakukan percepatan terhadap proses yang telah dilakukan,” tutup Khofifah.
Pj Wali Kota Probolinggo Nurkholis menyampaikan bahwa pasca pelantikan ini dirinya akan melakukan koordinasi dan mempelajari setiap program-program yang telah dilakukan oleh Walikota terdahulu.
“Langkah yang kami lakukan sama seperti pesan dan amanat dari Ibu Gubernur untuk melanjutkan program-program walikota sebelumnya,” katanya.
“Tentu di awal tadi juga sudah dibacakan SK bahwa tugasnya untuk menyukseskan pilpres maupun pilkada. Juga ada larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan oleh pj,” tambahnya.
Selain itu, Nurkholis menyebut, upaya akselerasi dan inovasi dalam menciptakan iklim investasi hingga pertumbuhan perekonomian UMKM dinilainya juga sangat penting untuk dilakukan.
“Kami sudah membantu beberapa UMKM di Probolinggo dengan membangun PLTS. Tujuannya untuk memaksimalkan agar menekan beban produksi dari UMKM,” tegasnya.
Sedangkan Pj Bupati Sampang Rudi Arifiyanto dalam merespons arahan Gubernur Khofifah mengaku akan segera menyiapkan perencanaan dengan baik.
Persoalan IPM dan kemiskinan ekstrem disebutnya memang harus tertulis jelas di dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).
“Misalnya soal stunting, maka bisa dilakukan intervensi sejak dini, sejak awal kehamilan atau bahkan para calon ibu,” katanya.
Sedangkan kaitan peningkatan investasi, Rudi meyakini bahwa berbekal jejaring dan pengalamannya di pemerintah pusat akan memberikan dampak positif bagi peningkatan investasi di Sampang.
“Investasi tidak bisa hanya mengandalkan OPD yang ada, tetapi juga bagaimana masyarakat hingga BUMD bisa berakselerasi melalui berbagai proyek strategis maupun keunggulan daerah. InsyaAllah apa yang disampaikan Ibu Gubernur langsung nyambung,” tutupnya.(fa/lio)
Media Sosial