Surabaya, blok-a.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur menggelar Sapa Insan Kebudayaan dan Pariwisata di Graha Wisata, Kecamatan Gayungan, Surabaya, Rabu (7/2/2024).
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Prawansa bersama Bupati/Wali Kota ataupun Wakilnya se-Jawa Timur hingga para stakeholder.
Dalam sambutannya, Kepala Disbudpar Jatim Evy Afianasari menyebutkan beberapa perkembangan sektor pariwisata.
Dimulai dari pemenuhan fasilitas kesehatan untuk wisatawan atau disebut Meditour Tourism di seluruh Jatim bersama pihak RS Soetomo.
Di samping itu, Evy juga menyebut pengembangan Wellness Tourism yakni tren menarik yang menawarkan peluang untuk mencapai keseimbangan dan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui perjalanan yang berfokus pada perawatan diri.
“Kami juga sedang mengembangkan Wellness Tourism, nanti juga akan ada di daerah Madura yang saat ini kami masih dalam pengembangan. Semoga upaya ini dapat menambah jumlah dari pergerakan wisatawan serta pertumbuhan ekonomi di Jatim,” kata Evy dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah mengapresiasi atas pencapaian semua pihak.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, selama tahun 2023 Jatim menyumbang angka pergerakan wisatawan nusantara tertinggi di Indonesia.
Kunjungan wisatawan Nusantara ke Jatim selama tahun 2023 tercatat mencapai 187.110.998 orang atau setara 24,98 persen dari total 749.114.709 pergerakan wisatawan nusantara di Indonesia.
“Tertinggi di antara provinsi di seluruh Indonesia. Itu artinya bahwa promosi wisata yang panjenengan lakukan sangat luar biasa,” kata Khofifah dalam sambutannya.
Tercatat dari tahun 2019 – 2023 terjadi peningkatan hingga 44 persen.
Pada tahun 2019 ada sebanyak 969 daya tarik wisata Jatim. Dengan catatan kunjungan sebanyak 387 wisata alam, 280 wisata buatan, dan 302 wisata budaya.
Meningkat di tahun 2023 hingga total terdapat sebanyak 1.396 daya tarik wisata di Jatim. Di antaranya 543 wisata alam, 531 wisata buatan, dan 322 wisata budaya.
Khofifah mengatakan, peningkatan daya tarik wisata di Jatim ini tidak lepas dari desa wisata sebagai garda terdepan ekonomi masyarakat yang juga terus mengalami peningkatan dari kualitas maupun kuantitas.
Dalam hal ini, Desa wisata Ketapanrame Mojokerto dijadikan sebagai percontohan oleh Khofifah karena mengalami peningkatan dari segi pariwisata.
Sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Di mana setiap keluarga diperbolehkan satu orang menanamkan modalnya.
Atas hal tersebut Khofifah berharap atas kemajuan Desa Ketapanrame bisa memotivasi desa lainnya.
“Kalau setiap masyarakat yang menanamkan modalnya sebesar Rp 10 juta, maka mereka akan mendapatkan reward Rp 1,5 – 2 juta per bulan. Saya berharap format-format seperti ini akan bisa dijadikan referensi bersama,” harap Khofifah.
Di akhir, Khofifah memberi apresiasi dalam bentuk tunjangan kehormatan juru pelihara cagar kepada 240 orang.
Masing-masing menerima Rp1.500.000, Rp500.000 untuk 1.000 orang seniman, dan penyerahan Katalog Event untuk 18 orang yang tergabung dalam Asosiasi Pariwisata.(fa/lio)
Media Sosial