Magetan, blok-a.com – Nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK) guru syarat kontrak PPPK tak terbit karena diganjal Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Magetan.
Bahkan berkembang kabar, NUPTK akan disetujui Dikpora jika guru yang bersangkutan ikut koperasi.
Salah satu guru NUPTK tak kunjung terbit, mengatakan jika para guru mau mengikuti koperasi di Dikpora, akan diperlancar.
Guru yang ogah dinamakan ini, bahkan menyebut guru yang mengurus P3K diwajibkan belanja di koperasi dengan nilai di atas Rp100 ribu. Barulah NUPTK, akan diterbitkan.
“Nah NUPTK kui iso tak tok ne asalkan koe melu koperasi, nah guru kui saking wedine akhire melok, (NUPTK itu bisa saya keluarkan asalkan kamu ikut koperasi, nah karena ketakutan akhirnya ikut),” ujarnya.
Dia juga menanyakan apakah guru yang mengurus P3K diwajibkan belanja di koperasi Dikpora.
Saat dikonfirmasi, Perwakilan Bidang Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PTK) Dikpora Magetan, Sukarno, menepis kabar miring tersebut.
Menurutnya, pengajuan NUPTK bagi GTT jika tidak ada SK bupati atau kepala dinas sudah pasti ditolak. Namun berbeda jika sudah PPPK atau ASN akan terbit secara otomatis.
“Gak ada hubunganya dengan itu, kalau belum PPPK atau ASN, statusnya GTT itu ditolak, harus ada SK bupati atau kepala dinas. Itu kalau penerbitan NUPTK bagi GTT, kalau PPPK atau ASN itu otomatis. Nanti kita verifikasi satu per satu,” ujarnya, kepada blok-a.com, Senin (30/9/2024).
Ia menjelaskan, soal belanja koperasi diakui program koperasi, namun tidak ada kaitan dengan Disdikpora.
Koperasi yang dimaksudkan adalah KP-RI Upaya, yang beranggotakan seluruh ASN di lingkup Dinas Dikpora dan bersifat sukarela.
“Kaitan koperasi itu kita ya ikut semua, PPPK, ASN banyak sekali yang ikut. Soal wajib itu isu nggak ada, salah informasi atau arus di bawah itu mungkin ngene ngene (begini-begini), nah itulah yang menjadi orang-orang atau teman-teman yang di bawah itu ben penake dewe (enaknya sendiri), tapi di kita ndak ada, ya tetep hak mereka, kita verifikasi satu per satu, terus kita nunggu antrean, jadi ya mohon bersabar itu tok,” bebernya.(nan/kim)
Media Sosial