Bupati Ikfina: Penyakit Hati dan Stress Bisa Memicu Darah Tinggi

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati saat hadiri tahlil kubro muslimat NU di Desa Simbaringin, Kecamatan Kutorejo, Mojokerto.(Blok-a.com/Syahrul Wijaya)
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati saat hadiri tahlil kubro muslimat NU di Desa Simbaringin, Kecamatan Kutorejo, Mojokerto.(Blok-a.com/Syahrul Wijaya)

Mojokerto, blok-a.com – Bupati Mojokerto, dr. Ikfina Fahmawati, menghadiri acara pengajian tahlil kubro Muslimat NU se-Kecamatan Kutorejo yang digelar di Balai Desa Simbaringin, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Minggu (23/6/2024).

Dalam kesempatan tersebut, ia memberikan sejumlah pesan kepada para hadirin. Salah satunya dengan menunjukkan ekspertasinya sebagai praktisi kesehatan.

Bupati Mojokerto mengungkapkan tentang penyakit hati/kalbu dan stress berkepanjangan, yang dapat berdampak pada kesehatan fisik.

Ikfina Fatmawati menjelaskan bahwa penyakit hati/kalbu yang tidak terkontrol dapat berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi.

“Untuk tekanan darah tinggi, kolesterol, gula darah itu bisa berhubungan dengan penyakit hati. Saya pernah mengalami kasus seorang ibu dengan tekanan darah tinggi yang tidak turun meskipun sudah diobati,” ujarnya.

Ia pun memberi saran, bahwa untuk mengendalikan penyakit hati/kalbu, dapat dilakukan dengan meningkatkan kegiatan ngaji dan mengelola emosi dengan baik.

“Di setiap kondisi, kita harus banyak bersyukur dan melakukan ibadah untuk meningkatkan keimanan,” tambah Ikfina.

Menurut Ikfina, menjalani hidup dengan menerima takdir dan ikhlas merupakan prinsip yang dapat membantu mengurangi stres dan memperbaiki kesehatan secara holistik.

“Prinsipnya, kita harus bisa mengendalikan penyakit hati, tidak mudah tersinggung, dan selalu bersyukur,” pesannya kepada para hadirin.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah perempuan Muslimat NU dari berbagai wilayah Kecamatan Kutorejo. Yang turut mendengarkan dan merespons nasihat kesehatan, serta spiritual dari dr. Ikfina Fahmawati.

Dengan adanya penyuluhan seperti ini, diharapkan masyarakat bisa lebih peduli terhadap kesehatan jiwa dan raga, serta menjaga keseimbangan emosi. Untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan yang lebih serius di masa mendatang.(sya/gni)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?